Ancaman penyakit DBD kian merebak di tengah cuaca hujan. Tahukah Anda bahwa nyamuk berbahaya ini bisa mengancam area bisnis Anda, meskipun keberadaannya kerap disalahartikan dengan nyamuk kebun yang tidak berbahaya.
Walaupun sekilas terlihat mirip, ternyata nyamuk DBD dan nyamuk kebun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Lalu, apa saja perbedaannya? Pelajari informasi lengkapnya di bawah ini!
Baca juga “Macam-macam Nyamuk di Area Bisnis & Cara Membasminya”
Ciri-ciri Perbedaan Nyamuk DBD dan Nyamuk Kebun
Tahukah Anda, ternyata tidak semua jenis nyamuk itu berbahaya? Salah satu jenis nyamuk yang kerap disalahpahami sebagai nyamuk DBD (Aedes aegypti) adalah nyamuk kebun (Aedes albopictus) yang memiliki persamaan corak pada tubuhnya.
Tapi, bagaimana cara membedakannya? Simak ciri-cirinya, mulai dari pola garis tubuh, waktu aktif, hingga kebiasaan menggigitnya, sebelum Anda atau karyawan yang menjadi korban penyakit berbahaya berikutnya!
Ciri-Ciri Nyamuk DBD
Gigitan nyamuk dengue menjadi sumber utama penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kenali ciri-ciri nyamuk dengue berikut ini untuk pencegahan!
- Tubuhnya berwarna loreng hitam dan garis-garis putih.
- Ukurannya relatif kecil, yaitu sekitar 4-7 mm.
- Suka menggigit di waktu pagi dan sore.
- Berkembangbiak di genangan air bersih.
- Dapat menyebarkan virus dengue melalui gigitannya yang berisiko menyebabkan demam tinggi, perdarahan, hingga kematian.
Ciri-Ciri Nyamuk Kebun
Umumnya, nyamuk kebun mudah ditemukan di area terbuka seperti kebun, persawahan, atau halaman gudang. Berikut karakteristik nyamuknya:
- Memiliki corak garis-garis putih seperti nyamuk DBD dengan tubuh berwarna cokelat keemasan.
- Ukurannya relatif besar, yaitu sekitar 5-8 mm.
- Lebih aktif di malam hari sekitar senja sampai subuh.
- Gemar berkembangbiak di genangan air kotor atau berlumpur seperti selokan, kolam tergenang, atau pot tanaman yang lembab.
- Memicu iritasi kulit hingga penyakit kaki gajah.
Pentingnya Membedakan Nyamuk DBD dan Nyamuk Kebun?
Bisakah Anda membedakan mana nyamuk Aedes Aegypti dan mana nyamuk kebun? Sebagian besar orang masih sulit melakukannya, meskipun kasus penyakit DBD sedang marak. Jika Anda salah satunya, mari cari tahu berbagai perbedaan nyamuk DBD dan nyamuk kebun berikut ini!
Mengidentifikasi Risiko Kesehatan
Nyamuk dengue adalah sumber utama penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD). Sementara nyamuk kebun memiliki risiko yang lebih rendah karena tidak membawa virus penyakit mematikan.
Identifikasi semacam ini dapat membantu menentukan tindakan pencegahan yang tepat. Misalnya, nyamuk dengue kerap berkembangbiak di genangan air bersih, sehingga fokus pengendaliannya di sekitar area dalam gudang.
Memilih Metode Pencegahan Tepat
Fokus pencegahan nyamuk DBD meliputi eliminasi tempat perkembangbiakan melalui program 3M+, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, dan penerapan fogging. Sementara itu, pencegahan nyamuk kebun dapat dilakukan dengan membersihkan area lembab dan kotor, memakai perangkap lampu UV, dan lainnya.
Memaksimalkan Pengendalian Hama
Jika Anda sudah mengetahui bedanya nyamuk dengue dan nyamuk kebun, maka Anda akan lebih mudah menentukan metode pengendalian hama yang tepat. Metode fogging atau penggunaan insektisida juga akan lebih efektif jika disesuaikan dengan waktu dan habitat spesifik masing-masing jenis nyamuk.
Baca juga “Apa Manfaat Melakukan Jasa Fogging Nyamuk di Gudang?”
Sudah Tahu Perbedaan Nyamuk DBD dan Nyamuk Kebun?
Sekarang Anda sudah tahu ‘kan apa perbedaan antara nyamuk DBD dan nyamuk kebun? Meskipun sekilas mirip, tetapi ada beberapa faktor yang membedakan keduanya, mulai dari fisik, ukuran, tempat perkembangbiakan, hingga bahayanya.
Segera lindungi aset dan properti bisnis Anda dari ancaman penyakit DBD dengan jasa fogging nyamuk dari Fumindo. Jadwalkan fogging sekarang juga dengan menghubungi Fumindo atau mengetuk tombol di bawah ini untuk konsultasi gratis!
E-mail: info@fumindo.com
WA: +62 8119-787-911


