Dalam perdagangan global, fumigasi komoditas bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Proses ini adalah garda terdepan untuk melindungi nilai produk dan memenuhi regulasi karantina internasional. Namun, tidak semua proses fumigasi sama.
Metode fumigasi komoditi yang benar harus sesuai standar yang ketat untuk menjamin efektivitas, keamanan, dan pengakuan legal. Pastikan aset berharga Anda menggunakan ahli yang memahami standar ini, seperti tim profesional PT. FUMINDO MANDIRI SEJAHTERA.
Mengapa Standar Internasional Begitu Penting?
Standar internasional, seperti ISPM 15 (International Standards for Phytosanitary Measures No. 15) berfungsi untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit antar negara melalui media perdagangan.
Kepatuhan terhadap standar ini memastikan bahwa kargo Anda tidak akan ditolak di pelabuhan tujuan, menghindari kerugian finansial yang besar dan kerusakan reputasi. Metode yang terstandarisasi juga menjamin bahwa proses pembasmian hama berlangsung efektif tanpa merusak kualitas komoditas atau membahayakan personel.
Untuk menjamin efektivitas dan keamanan, setiap metode fumigasi komoditi yang profesional selalu mengikuti serangkaian tahapan yang ketat.
Tahap 1: Inspeksi dan Persiapan Kargo
Langkah awal yang krusial adalah inspeksi. Fumigator profesional akan memeriksa jenis dan kondisi komoditas, tingkat kelembapan, serta mengidentifikasi jenis hama target. Informasi ini untuk menentukan jenis fumigan yang paling sesuai (misalnya Fosfin atau Metil Bromida) dan menghitung dosis yang akurat.
Pada tahap ini, kondisi kontainer, silo, atau area penyimpanan juga kita periksa untuk memastikan kelayakannya untuk proses fumigasi.
Tahap 2: Penyegelan Kedap Udara (Sealing)
Ini adalah tahap yang paling menentukan keberhasilan fumigasi. Seluruh area fumigasi, baik itu kontainer, palka kapal, atau sungkup terpal, harus tersegel secara sempurna untuk memastikan tidak ada kebocoran gas.
Profesional menggunakan material khusus untuk menutup semua ventilasi, celah, dan lubang sekecil apa pun. Kebocoran gas sekecil apa pun akan membuat konsentrasi fumigan turun dan proses pembasmian hama menjadi gagal total.
Baca juga “Apa Itu Fumigasi? Berikut Ulasannya!“
Tahap 3: Dosis dan Aplikasi Fumigan yang Akurat
Seorang fumigator bersertifikat tidak pernah menebak-nebak dosis. Jumlah fumigan dihitung secara presisi berdasarkan volume ruang, suhu lingkungan, jenis komoditas, dan hama target.
Aplikasi gas menggunakan peralatan khusus yang memungkinkan fumigan terdistribusi secara merata ke seluruh bagian kargo. Kesalahan dosis dapat berakibat pada kegagalan atau bahkan kerusakan pada komoditas.
Tahap 4: Periode Paparan (Exposure) dan Monitoring
Setelah gas diaplikasikan, diperlukan waktu paparan (eksposur) agar gas dapat bekerja membunuh semua siklus hidup hama. Durasi ini bisa bervariasi dari 24 jam hingga beberapa hari. Selama periode ini, fumigator profesional akan secara berkala memonitor konsentrasi gas menggunakan alat deteksi. Tujuannya adalah untuk memastikan konsentrasi gas tetap berada pada level mematikan yang disyaratkan selama periode waktu yang ditentukan.
Tahap 5: Aerasi (Penganginan) dan Penerbitan Sertifikat
Setelah periode paparan selesai, tahap terakhir adalah aerasi. Area fumigasi akan kita ventilasi untuk mengeluarkan sisa gas beracun hingga levelnya mencapai ambang batas aman untuk kontak manusia.
Setelah area aman, fumigator akan menerbitkan Sertifikat Fumigasi. Dokumen resmi ini adalah bukti bahwa komoditas Anda telah terfumigasi sesuai standar dan menjadi syarat wajib untuk proses bea cukai di banyak negara.
Baca Juga Pentingnya Fumigasi untuk Komoditas Jagung sebelum Ekspor
Temukan Solusi Fumigasi Komoditas Terpercaya Bersama Fumindo!
Percayakan komoditas berharga Anda pada proses yang benar, terukur, dan diakui secara global. Hubungi PT. FUMINDO MANDIRI SEJAHTERA untuk layanan fumigasi yang menjamin kepatuhan pada standar internasional dan keamanan produk Anda.
E-mail: info@fumindo.com
WA: +62 8119-787-911


