Infestasi tikus adalah masalah yang membuat frustrasi, dan dalam keputusasaan, banyak orang beralih ke metode-metode “ajaib” yang beredar di masyarakat. Mengandalkan solusi yang salah tidak hanya membuang waktu, tetapi juga memberi kesempatan bagi populasi tikus untuk bertambah parah.
Untuk hasil yang pasti, andalkan metode profesional dari PT. FUMINDO MANDIRI SEJAHTERA.
Baca Selengkapnya: Pest Control Terbaik di Indonesia
Mengapa Terjebak Mitos Itu Berbahaya?
Saat Anda sibuk mencoba metode mitos, tikus terus merusak properti, mengontaminasi makanan, dan menyebarkan penyakit. Kepercayaan pada solusi yang tidak efektif menciptakan rasa aman yang keliru, menunda penanganan yang seharusnya dilakukan oleh para ahli. Akibatnya, infestasi yang tadinya kecil bisa berkembang menjadi masalah besar yang lebih sulit dan lebih mahal untuk diatasi.
Agar Anda tidak lagi salah langkah, mari kita bongkar beberapa mitos pembasmian tikus yang paling umum di Indonesia.
Mitos 1: Aroma Buah Mengkudu atau Durian Bisa Mengusir Tikus
Banyak yang percaya bahwa aroma menyengat buah mengkudu atau kulit durian sangat tikus benci dan bisa membuat mereka lari.
Faktanya: Meskipun tikus memiliki indra penciuman yang tajam, tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa aroma buah-buahan ini efektif sebagai pengusir jangka panjang. Tikus adalah hewan yang sangat mudah beradaptasi.
Jika ada sumber makanan yang menarik di dekatnya, mereka akan dengan cepat mengabaikan bau yang tidak mereka sukai. Metode ini paling banter hanya memberikan efek kejut sesaat.
Mitos 2: Suara Jangkrik atau Perangkat Ultrasonik Membuat Tikus Pergi
Mitos ini menyatakan bahwa suara frekuensi tinggi, baik dari jangkrik yang dipelihara maupun dari perangkat elektronik, dapat mengganggu pendengaran tikus dan memaksa mereka pindah.
Faktanya: Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa perangkat ultrasonik tidak efektif dalam mengusir tikus secara permanen.
Tikus mungkin akan terganggu pada awalnya, tetapi mereka cepat terbiasa dengan suara tersebut (habituasi) dan akan kembali beraktivitas seperti biasa. Mengandalkan suara sebagai metode utama adalah strategi yang sangat lemah.
Baca Selengkapnya: Pest Control Tikus Terbaik di Indonesia
Mitos 3: Menabur Bubuk Kopi di Jalur Tikus
Dengan harapan aromanya yang kuat akan mengiritasi hidung tikus dan membuat mereka kapok melintas.
Faktanya: Sama seperti mitos aroma lainnya, metode ini memiliki efektivitas yang sangat rendah. Bahkan jika mereka terpaksa melintasinya, efek iritasinya tidak cukup kuat untuk mencegah mereka kembali lagi, terutama jika jalur tersebut adalah rute utama menuju sumber makanan atau sarang.
Mitos 4: Cukup Gunakan Satu Jenis Perangkap atau Racun
Banyak orang membeli satu jenis perangkap atau racun dan menggunakannya berulang kali, berharap semua tikus akan tertangkap.
Faktanya: Tikus adalah makhluk cerdas dengan sifat neophobia (takut pada hal baru) dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman koloninya. Jika mereka melihat beberapa temannya mati karena umpan atau perangkap tertentu, tikus lain akan mulai menghindarinya.
Profesional selalu menggunakan kombinasi beberapa metode dan merotasi jenis umpan untuk mengatasi perilaku cerdas ini. Berhentilah berjudi dengan kesehatan dan keamanan properti Anda. Pilihlah solusi yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Baca Juga Jasa Pembasmi Tikus di Surabaya
Hubungi Jasa Pembasmi Tikus Sekarang!
Hubungi PT. FUMINDO MANDIRI SEJAHTERA sekarang juga. Tim kami siap menerapkan strategi pengendalian tikus yang terbukti efektif dan aman.
E-mail: info@fumindo.com
WA: +62 8119-787-911